Selasa, 18 Desember 2012

Aplikasi manajemen komunikasi pada komunikasi dalam bidang jurnalistik penyiaran

0

                                                             PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James A.F Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., Englewood Cliffs, New York, 1982.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan,bisnis, finansial dan lainnya. Maka tidak menutup kemungkinan sebuah  kegiatan jurnalistik memerlukan strategi management yang baik untuk mencapai tujuan yg pasti.
            Kegiatan Jurnalistik lebih menekankan pada berbagai aspek yang meliputi perkembangan, proses, dampak, dan pengelolaan serta pendayagunaan media massa baik yang berbentuk media cetak (surat kabar, majalah), media auditif, maupun media audio visual (TV/Radio). Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan di bidang ini tidak saja menyangkut aspek-aspek teoritis, akan tetapi menyangkut pula aspek teknis atau keterampilan jurnalistik. Maka peran management dalam kegiatan jurnalistik dapat menopang tercapainya tujuan jurnalistik.

    B. RUMUSAN MAKALAH
        1.  Bagaimana penerapan manajemen komunikasi dalam kegiatan jurnalistik
   C. TUJUAN MAKALAH
1.Memahami penerapan manajemen komunikasi dalam kegiatan jurnalistik 
2.Menerapkan fungsi-fungsi manajemen komunikasi (POAC) pada kegiatan jurnalistik








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Penerapan manajemen komunikasi dalam bidang Penyiaran

Didalam kegiatan jurnalistik ada kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit dan menulis untuk dipublikasikan melalui media masa baik media cetak maupun media elektronik.
Penyiaran merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang sangat di perlukan sebelum informasi atau berita itu di publikasikan kepada khalayak umum.
Di dalam hal ini penyiaran memerlukan manajemen untuk memprosesnya hingga mencapai sebuah tujuan yang di inginkan.
Dalam pengelolaan manajemen penyiaran, tiap tahap kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak  profesional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila ini terjadi, maka pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan.
Untuk itu di dalam penyiaran di perlukan tahap-tahap manajemen komunikasi yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC).

PLANNING (Perencanaan)
Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian,melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan.
Planning dilakukan sebelum kegiatan penyiaran di laksanakan dengan mempertimbangkan beberapa unsur-unsur sebagai berikut, komunikator,pesan,media,khalayak dan efek.
Seberapa matang persiapan komunikator yaitu si penyiar dalam merencanakan penyiaran. Pesan yang terkandung dalam penyiaran sangat mempengaruhi khalayak sehingga di sini lah planning yang matang sangat di butuhkan agar terjadinya feed back dari khalayak (pemirsa siaran) dan tercapainya tujuan dalam penyiaran. Tentunya media juga sangat berpengaruh demi tercapainya tujuan penyiaran, planning dalam media bisa di lakukan dengan merencanakan media yang seperti apa yang akan menjadi media penyiaran baik itu media audio visual/TV atau radio. Planning akan berbeda tergantung dengan media yang akan di gunakan.



ORGANIZING (Pengorganisasian)
Secara klasik, organisasi diartikan sebagai struktur yang menggambarkan hierarki. Secara modern organisasi diartikan sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994: 77). Walaupun demikian, menurut GR Terry dalam Wahyudi (1994:77), organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka
dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan.
Organizing merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan penyiaran,sumber daya yang di miliki dan lingkungan yang melingkupinya.
Adapun penyusunan struktur organisasi yaitu pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja yang kongkret dan tegas sesui dengan lingkup pekerjaan, dan pembagian tugas.Misal nya dalam kegiatan penyiaran perlu ada yang menangani alat-alat atau logistik penyiaran, finansial penyiaran, kegiatan yang menangani media dan isi siaran dan sebagainya secara koordinatif.
Melalui struktur organisasi inilah semua tugas mencapai tujuan di atur. Baik buruk nya struktur organisasi tersebut di atur dari berbagai hubungan. Baik hubungan fungsional, manager, maupun staff.

ACTUATING (Pelaksanaan)
membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan danusaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu, tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerak yang terarah kepada sasaran yang dituju melalui pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyiaran ini adalah mendistribusikan tugas di lapangan kepada masing-masing orang sesuai dengan tugas nya masing-masing yang telah di organisasi. Saat di lokasi seorang penyiar memegang peranan utama dalam melakukan penyiaran. Hal yang harus di lakukan seorang penyiar pada saat siaran, misal nya siaran di media audio visual/TV antara lain menghimpun data sebanyak mungkin untuk bahan siaran dan isi pesan yang sudah di rencanakan, menentukan perkiraan khalayak seperti apa yang akan menyaksikan penyiaran, bersikap tenang dan ramah dalam menyampaikan siaran khususnya saat siaran di media televisi mimik wajah dan sikap seorang penyiar merupakan pertimbangan untuk terjadi nya feed back/efek dari pemirsa siaran (khalayak).



CONTROLLING (Pengawasan)
Hasil siaran sebaiknya di evaluasi terlebih dahulu sebelum di siarkan kepada publik, Hal ini mengingat output siaran memiliki dampak sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain, pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan. Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum materi itu disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu sedang disiarkan.
Dalam kegiatan pascasiaran,perlu dilakukan koordinasi dengan produser berita/informasi untuk melakukan chek dan rechek data, mengoreksi naskah siaran, memberi label/tema siaran termasuk durasi pada pesan yang akan di publikasikan.


Media penyiaran merupakan salah satu kegitan jurnalistik yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri jurnalistik lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program,  pemasaran, dan manajemen.
Dengan demikian, upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran. Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.





Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:
1.  Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.  Untuk menjaga keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan     antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
      3.   Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; salah satu cara yang umum yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas.


B.   Hubungan Fungsi Manajemen dan Unsur-unsur Komunikasi
Fungsi
manajemen
                            Unsur-unsur komunikasi

Komunikator
Pesan
Media
khalayak
Efek
Planning
Organizing
Actuating
Controlling

Manajemen komunikasi adalah manajemen yang di terapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka di sinilah asas-asas manajemen dan kegiatan komunikasi di padukan dan di sesuaikan diatas landasan tujuan yang hendak di capai.Dalam hal ini, maka para pelaku komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk-beluk ilmu manajemen dan ilmu komunikasi. Untuk tercapai nya keinginan bersama untuk kesuksesan penyelenggaraan komunikasi secara efektif.

Untuk mengelola aktivitas komunikasi agar mampu mencapai sasaran dan tujuan maka di perlukan fungsi manajemen dan unsur-unsur komunikasi seperti gambaran matrik di atas ini.
Berdasarkan matrik tersebut, maka yang harus dilakukan para manajer program komunikasi adalah sebagai berikut:
1.      Menyusun perencanaan untuk komunikator,pesan, media, khalayak, dan rencana pengaruhnya.
2.      Mengorganisasikan komunikator,pesan, media,khalayak, dan pengaruh yang di inginkan.
3.      Menggiatkan komunikator, pesan, media, dan pengaruh yang di inginkan.
4.      Mengontrol / mengawasi komunikator,penyajian pesan,pemilihan dan penggunaan media, pemilihan, dan penetapan khalayak serta pengaruh yang di harapkan.



 Makalah ini di Analisis oleh penulis nandar 
Bagi sahabat-sahabat yang mau share Makalah ini harap sertakan  sumber nya... Hargai karya orang lain kawan.


Refferency : Suprapto Tomy,M.S Pengantar teori & Manajemen Komunikasi

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini tidak akan sukses tanpa komentar sahabat-sahabat!