Minggu, 30 September 2012

Gombal Gembel

0

Co : Neng, tau ga panda apa yang paling imut, cute and gemesin abis?
Ce : Dimana-mana juga panda mah lucu and imut kaliiiiiiiiiii
Co : Preetttt.. ada kok panda yang lebih dari itu.
Ce : Apa dong…
Co : PANDA-ngin kamu.
Ce : Gubrak………..

Co : Kenapa malem gini gelap kali ya neng?
Ce : Langitnya lagi mendung kali bang.

Co : Keknya bukan deh neng

Ce : Terus kira-kira kenapa ya bang?

Co : Karena bulan nya lagi ada disisi abang.. Ihirrr

Ce : Klepek-Klepek (Epilepsi)
Co : Neng, Sakit ga sih?
Ce : Sakit apa bang maksudnya?
Co : Bidadari cantik kaya kamu, jatuh dari langit.. Sakit gag sih?
Ce : Aw.. abang ih genit rayuannya.

co : neng, tu ada yang jatuh neng
ce : ah, mana bang? ga ada yang jatuh ah..

co : ada tu neng, abang jatuh cinta ama neng.

ce : Ih..abang so cute dah.
Co : Yank….. Rasa rinduku pada kamu ibarat mencret… Susah nahannya.
Ce : Maksod Elooo???! (ambil sandal siap dilempar)

Co : Yank….. Kamu bener-bener kayak panu, nempel terus dihatiku.
Ce : Kampret!?!!
          Bieb, Kamu tu emang menakutkan tau ga? Pertama ketemu, Aq takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kmu, aq takut kalo ntar suka sama kmu. Eh.. Udah suka, aq makin takut klo jatuh cinta. Nah sekarang Aq cinta sama kamu, aq jadi bener2 takut kehilangan kamu...

Jumat, 14 September 2012

kata-kata dari sahabat tentang cinta

0

kata-kata dari sahabat tentang cinta


lewat sinar mentari yang mengintip dari celah gedung bertingkat, aku titipkan ucapan selamat pagi, dan sebait doa untukmu. have a nice day, dear...
#shanti_dpm

lagi nunggu apa? | lagi nunggu aku sama kamu jadi kita |
#Atiqoh hasan

kau tau kalo aq benci kegelapan saat bersamamu,,
aq slalu ingin berlari keluar untuk mencari cahaya,,
tapi skrng knpa aq menyukai kegelapan saat dirimu tak ada?
aq slalu berada dalam lorong panjang yang gelap?
kebencian atau apa ini?

#Yui_ista

Faktanya, semakin keras aku berusaha melupakan kamu akan berbanding lurus dengan bayang-bayangmu berlarian di otakku. Hanya bayang-bayangmu. 
#fika

kalau hari ini masih jomblo, coba cek apa yang salah. penampilan, tutur kata, sikap, perhatian atau apa?
#Atiqoh hasan

Paling gak suka kalo disuruh nunggu. Tapi ga tau kenapa aku betah banget berlama-lama nungguin kamu. -_-
#fika

pacaran itu kek ganja,
sedikit kurang puas
banyak bisa fly
#kazman


kamu tuh yah.. udah di bilangin... mazih ajah ngeyel... teruz kapan kamu pergi ? cape tau ga biza ngapa2in cuma biza bengong ajah melihat kamu berlari lari dalam imajinasi ku.
#Alikusnadi

buat apa mandi kalau abis mandi jomblonya nggak ilang :D
#Atiqoh hasan

hobimu apa? | interview | ih, aneh. masa hobi kok interview | iya, itung2 belajar sebelum diinterview orang tuamu |
#Atiqoh hasan

kamu itu cantik, kamu itu manis, kamu itu cute, kamu itu indah...
aku sukaaaaa kamu......kamu suka aku g????????

#clover

 

Rabu, 05 September 2012

Samudera Bernama Hati Nurani

0

Seorang penjahat yang telah membunuh banyak orang tertangkap dan dibawa ke hadapan seorang hakim yang jujur dan dikenal memiliki integritas yang tinggi. Setelah mempelajari kasusnya hakim ini pun mengambil keputusan yang tegas: menghukum mati si penjahat. Ini menimbulkan kegembiraan masyarakat. Hakim ini pun menjadi buah bibir dan pembicaraan di mana-mana. 

Namun, selang beberapa waktu kemudian terungkaplah sebuah fakta baru. Ternyata si hakim telah mengenal si penjahat sejak 10 tahun yang lalu dan mereka berdua terlibat cinta segitiga. Cinta segitiga ini dimenangkan oleh si penjahat. Dialah yang menikahi wanita pujaan si hakim. Inilah yang membuat si hakim tetap ''hidup sendiri'' hingga sekarang. 

Apa yang ada dalam pikiran Anda membaca cerita di atas? Menurut Anda, apa yang membuat hakim itu menjatuhkan hukuman mati? Sebuah pertimbangan hati nuranikah? Atau semata-mata pemenuhan sebuah kepentingan?
Pertanyaan seperti inilah yang perlu kita tanyakan kepada diri kita masing-masing setiap saat. Apalagi dalam situasi pemilu seperti sekarang di mana setiap kandidat menyerukan masyarakat agar mengikuti suara hati nuraninya. Tapi, masalahnya kenapa suara hati nurani itu bisa berbeda-beda? Orang yang mendukung seorang koruptor maupun pelanggar HAM juga berdalih mengikuti hati nurani. Bahkan, kata-kata ''mengikuti hati nurani'' kini telah menjadi merek dagang yang bisa ditafsirkan sesuai dengan kepentingan masing-masing
Padahal, suara hati nurani itu adalah satu. Hati nurani bersifat universal melintasi batas suku, ras, agama, dan golongan. Ia tidak pernah mengacu pada seseorang. Tapi, pada sejumlah karakter seperti kebenaran, kejujuran, ketulusan, dan integritas. Hati nurani adalah kemampuan terdalam yang dimiliki setiap orang untuk menemukan kebenaran. Hati nurani juga adalah samudera terdalam yang melintasi kendala ruang dan waktu. Di dalam samudera hati nurani, kita bukan lagi makhluk fisik tetapi makhluk spiritual. Di sinilah tempat kita berkomunikasi tanpa suara, tanpa sepatah kata. Kita berbicara dalam keheningan tetapi semuanya dapat dimengerti dengan mudah. Tak ada salah paham, tak ada perselisihan, tak ada perdebatan. Segalanya sederhana dan indah. Percakapan terjadi melampaui batas kata-kata. Bukankah sesuatu yang indah itu tak tak dapat dilukiskan dengan kata-kata? 

Hati nurani bukanlah segumpal daging yang berada di rongga dada kita. Ia tak dapat digambarkan karena memang bersifat spiritual. Ia berada jauh di bawah kesadaran kita. Kita tak tahu dimana persisnya ia berada. Kita hanya tahu ''pintu'' yang bisa digunakan untuk menuju kesana. Pintu tersebut berada dalam otak kita. Inilah yang disebut Danar Zohar dan Ian Marshal dengan titik Tuhan (God Spot) yang terdapat di bagian lobus temporal di otak kita. 

Penelitian Zohar dan Marshal menunjukkan bahwa bagian ini akan bercahaya begitu kita melakukan aktivitas yang bersifat spiritual. Inilah yang disebut sebagai spiritual quotient (SQ). Pada saat kita beribadah, ataupun melakukan meditasi, sebenarnya kita tengah masuk ke dalam samudera hati nurani ini. Kita menyatukan hati nurani kita bersama hati nurani semua manusia yang ada di jagat raya. Kita memasuki samudera diri kita yang sejati. Pada saat beribadah (bila dilakukan secara khusus) kita sebenarnya sedang melakukan mi'raj. Ini karena kita melepaskan semua kepentingan kita di bumi menuju samudera yang jauh tempat berkumpulnya semua nurani dengan Diri Sejati kita. 

Walaupun merupakan potensi yang dimiliki semua orang, tak semua orang mampu menemukan hati nurani karena terhalang oleh kepentingan. Bahkan, kalau tidak berhati-hati, bisa-bisa kita menganggap bahwa kepentingan itulah hati nurani kita. Dunia politik adalah dunia kepentingan. Anda tentu pernah mendengar adagium berikut: ''Tak ada sahabat sejati, tak ada musuh abadi. Yang ada hanyalah kepentingan yang abadi.'' Karena itu, demi kepentingan kita bisa mengatakan yang salah itu benar, yang benar itu salah, menutupi fakta, memanipulasi hasil survei, dan sebagainya. 

Kepentingan bisa menjadi begitu besar bagi mereka yang berorientasi jangka pendek. Orang-orang seperti ini memandang dunia sebagai satu-satunya tempat memperoleh kenikmatan. Mereka bisa saja bergelar kyai, atau ahli agama. Padahal, mereka sesungguhnya tidak yakin pada kenikmatan yang bisa dicapai secara jangka panjang di alam yang abadi nanti. Karena itu, mereka tidak mau melewatkan kenikmatan jangka pendek. Kalau Daniel Goleman mengatakan bahwa kemampuan menunda kenikmatan adalah ciri orang ber-EQ tinggi, saya ingin mengatakan bahwa hal tersebut juga merupakan ciri orang yang ber-SQ tinggi. 

Dengan berfungsinya hati nurani tidaklah berarti bahwa kita tidak memiliki kepentingan sama sekali. Kita tetap memiliki kepentingan. Bedanya, kepentingan itu kini jauh mengecil. Jauh lebih kecil dari diri kita. Bahkan jauh lebih kecil dari hidup itu sendiri.