PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James A.F Stoner,
Management, Prentice/ Hall International, Inc., Englewood Cliffs, New York,
1982.
Kata Manajemen berasal dari
bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan,bisnis,
finansial dan lainnya. Maka tidak menutup kemungkinan
sebuah kegiatan jurnalistik memerlukan strategi management yang baik untuk
mencapai tujuan yg pasti.
Kegiatan Jurnalistik
lebih menekankan pada berbagai aspek yang meliputi perkembangan, proses,
dampak, dan pengelolaan serta pendayagunaan media massa baik yang berbentuk
media cetak (surat kabar, majalah), media auditif, maupun media audio visual
(TV/Radio). Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan di bidang ini tidak
saja menyangkut aspek-aspek teoritis, akan tetapi menyangkut pula aspek teknis
atau keterampilan jurnalistik. Maka peran management
dalam kegiatan jurnalistik dapat menopang tercapainya tujuan jurnalistik.
B. RUMUSAN MAKALAH
1. Bagaimana penerapan manajemen komunikasi dalam kegiatan
jurnalistik
C. TUJUAN MAKALAH
1.Memahami
penerapan manajemen komunikasi dalam kegiatan jurnalistik
2.Menerapkan fungsi-fungsi manajemen komunikasi (POAC)
pada kegiatan jurnalistik
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Penerapan
manajemen komunikasi dalam bidang Penyiaran
Didalam kegiatan jurnalistik ada
kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit dan menulis untuk dipublikasikan melalui
media masa baik media cetak maupun media elektronik.
Penyiaran merupakan salah satu
kegiatan jurnalistik yang sangat di perlukan sebelum informasi atau berita itu
di publikasikan kepada khalayak umum.
Di dalam hal ini penyiaran
memerlukan manajemen untuk memprosesnya hingga mencapai sebuah tujuan yang di
inginkan.
Dalam pengelolaan manajemen
penyiaran, tiap tahap kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus
dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen
tidak profesional lagi dan akibatnya
juga akan mempengaruhi output. Bila ini terjadi, maka pihak khalayak yang tidak
lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan.
Untuk itu di dalam penyiaran di perlukan tahap-tahap
manajemen komunikasi yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling
(POAC).
PLANNING (Perencanaan)
Dalam dunia penyiaran, perencanaan
merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas
di masyarakat Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan
untuk dilaksanakan. Dengan demikian,melalui perencanaan dapat dipersatukan
kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan.
Planning dilakukan sebelum kegiatan penyiaran di
laksanakan dengan mempertimbangkan beberapa unsur-unsur sebagai berikut,
komunikator,pesan,media,khalayak dan efek.
Seberapa matang persiapan komunikator yaitu si penyiar
dalam merencanakan penyiaran. Pesan yang terkandung dalam penyiaran sangat
mempengaruhi khalayak sehingga di sini lah planning yang matang sangat di
butuhkan agar terjadinya feed back dari khalayak (pemirsa siaran) dan
tercapainya tujuan dalam penyiaran. Tentunya media juga sangat berpengaruh demi
tercapainya tujuan penyiaran, planning dalam media bisa di lakukan dengan
merencanakan media yang seperti apa yang akan menjadi media penyiaran baik itu
media audio visual/TV atau radio. Planning akan berbeda tergantung dengan media
yang akan di gunakan.
ORGANIZING (Pengorganisasian)
Secara klasik, organisasi diartikan
sebagai struktur yang menggambarkan hierarki. Secara modern organisasi
diartikan sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994: 77). Walaupun demikian, menurut GR Terry
dalam Wahyudi (1994:77), organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan
bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka
dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan.
Organizing merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan penyiaran,sumber daya yang di miliki dan
lingkungan yang melingkupinya.
Adapun penyusunan struktur organisasi yaitu
pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja yang kongkret dan tegas sesui dengan
lingkup pekerjaan, dan pembagian tugas.Misal nya dalam kegiatan penyiaran perlu
ada yang menangani alat-alat atau logistik penyiaran, finansial penyiaran,
kegiatan yang menangani media dan isi siaran dan sebagainya secara koordinatif.
Melalui struktur organisasi inilah semua tugas
mencapai tujuan di atur. Baik buruk nya struktur organisasi tersebut di atur
dari berbagai hubungan. Baik hubungan fungsional, manager, maupun staff.
ACTUATING (Pelaksanaan)
membangkitkan dan mendorong semua
anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai
tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan danusaha-usaha
pengorganisasian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu, tercapainya tujuan bukan
hanya tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan
pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerak
yang terarah kepada sasaran yang dituju melalui pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyiaran ini adalah
mendistribusikan tugas di lapangan kepada masing-masing orang sesuai dengan
tugas nya masing-masing yang telah di organisasi. Saat di lokasi seorang
penyiar memegang peranan utama dalam melakukan penyiaran. Hal yang harus di
lakukan seorang penyiar pada saat siaran, misal nya siaran di media audio
visual/TV antara lain menghimpun data sebanyak mungkin untuk bahan siaran dan
isi pesan yang sudah di rencanakan, menentukan perkiraan khalayak seperti apa
yang akan menyaksikan penyiaran, bersikap tenang dan ramah dalam menyampaikan
siaran khususnya saat siaran di media televisi mimik wajah dan sikap seorang
penyiar merupakan pertimbangan untuk terjadi nya feed back/efek dari pemirsa
siaran (khalayak).
CONTROLLING (Pengawasan)
Hasil siaran sebaiknya di evaluasi terlebih dahulu
sebelum di siarkan kepada publik, Hal ini mengingat output siaran memiliki dampak
sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain, pengawasan preventif jauh lebih
tepat untuk diterapkan. Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki
sebelum materi itu disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui
saat materi itu sedang disiarkan.
Dalam kegiatan pascasiaran,perlu dilakukan koordinasi
dengan produser berita/informasi untuk melakukan chek dan rechek data,
mengoreksi naskah siaran, memberi label/tema siaran termasuk durasi pada pesan
yang akan di publikasikan.
Media penyiaran merupakan salah satu kegitan jurnalistik yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan
dengan jenis industri jurnalistik lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya
adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh
kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi
vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program, pemasaran, dan manajemen.
Dengan demikian,
upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan
masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media
penyiaran. Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai
fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media hiburan,
media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi
tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta
pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.
Ada tiga alasan
utama mengapa manajemen diperlukan:
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Untuk menjaga
keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan
dalam organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja
organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; salah satu cara yang
umum yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas.
B. Hubungan
Fungsi Manajemen dan Unsur-unsur Komunikasi
|
Fungsi
manajemen
|
Unsur-unsur
komunikasi
|
||||
|
Komunikator
|
Pesan
|
Media
|
khalayak
|
Efek
|
|
|
Planning
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
Organizing
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
Actuating
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
Controlling
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Manajemen komunikasi
adalah manajemen yang di terapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti
manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha
pencapaian tujuan komunikasi.
Dalam rangka pencapaian tujuan
tersebut, maka di sinilah asas-asas manajemen dan kegiatan komunikasi di
padukan dan di sesuaikan diatas landasan tujuan yang hendak di capai.Dalam hal
ini, maka para pelaku komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk-beluk ilmu
manajemen dan ilmu komunikasi. Untuk tercapai nya keinginan bersama untuk
kesuksesan penyelenggaraan komunikasi secara efektif.
Untuk mengelola
aktivitas komunikasi agar mampu mencapai sasaran dan tujuan maka di perlukan
fungsi manajemen dan unsur-unsur komunikasi seperti gambaran matrik di atas
ini.
Berdasarkan matrik
tersebut, maka yang harus dilakukan para manajer program komunikasi adalah
sebagai berikut:
1.
Menyusun perencanaan untuk
komunikator,pesan, media, khalayak, dan rencana pengaruhnya.
2.
Mengorganisasikan komunikator,pesan,
media,khalayak, dan pengaruh yang di inginkan.
3.
Menggiatkan komunikator, pesan, media, dan
pengaruh yang di inginkan.
4.
Mengontrol / mengawasi
komunikator,penyajian pesan,pemilihan dan penggunaan media, pemilihan, dan
penetapan khalayak serta pengaruh yang di harapkan.
Makalah ini di Analisis oleh penulis nandar
Bagi sahabat-sahabat yang mau share Makalah ini harap sertakan sumber nya... Hargai karya orang lain kawan.
Refferency : Suprapto
Tomy,M.S Pengantar teori & Manajemen
Komunikasi
